Rabu, 28 Maret 2012

Tugas 3

Judul : “Perkembangan Industri Terhadap Perekonomian di Indonesia
ABSTRAK
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Perindustrian di Indonesia mempunyai pengaruh yang cukup besar terhad perekonomian di Indonesia. Industri memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan perekonomian sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan perkembangannya. Setelah Indonesia merdeka, beberapa usaha dilakukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut dibentuk guna tujuan merumuskan, mengganti, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan riset dan pengembangan IPTEK di Indonesia. Hal itu guna menunjang industri di Indonesia.
Perindustrian dapat dibagi menurut jumlah tenaga kerja, tingkat produksi dan jenis kegiatannya.
Penggolongan industri menurut jumlah tenaga kerja
(a) Industri kecil
(b) Industri menengah
(c) Industri besar
Penggolongan industri menurut tingkat produksi
(a) Industri berat
(b) Industri ringan
(c) Industri dasar
(d) Industri rumah tangga
Penggolongan industri menurut jenis kegiatannya.
(a) Aneka industri
(b) Industri logam dasar
(c) Industri kimia dasar
(d) Industri kecil
Di Indonesia, kegiatan pembangunan ditunjang oleh tumbuhnya berbagai jenis industri dengan berbagai jenis kegiatan yaitu Aneka Industri dan Industri Logam Dasar.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Indrustri di Indonesia,
Faktor pendorong yakni :
a. Jenis kekayaan alam
b. Letak Indonesia yang berada di antara Asia dan Australia
c. Kekayaan alam yang melimpah
d. Penduduk yang besar jumlahnya
e. Kesediaan dari Negara-negara besar sebagai pemilik modal
f. Undang-undang penanaman modal asing di Indonesia yang bersifat menguntungkan.
g. Keanggotaan Indonesia dalam badan-badan internasional maupun regional
Faktor penghambat yaitu :
a. Suasana industry belum merata
b. Tenaga terampil yang masih harus diperbanyak dan diserasikan lagi.
c. Daya beli masyarakat yang masih rendah
d. Modal yang tersedia masih terbatas.
e. Pasaran yang belum merata
Kelompok Indrustri
1. Jumlah tenaga kerja yang digunakan di antaranya:
• Industri kerajinan rumah tangga (home industry
• Industri kecil
• Industri sedang
• Industri besar
2. Berdasarkan Departemen Perindustrian di antaranya:
• Aneka industri
• Industri kimia dasar
• Industri mesin dan logam dasar
3. Berdasarkan jenis bahan baku yang digunakan di antaranya:
• Industri fasilitatif / jasa
• Industri ekstratif
• Industri non-ekstratif
• Industri berat
• Industri ringan
Pada Repelita II berbagai jenis industri yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 10 kelompok, yaitu:
1. Industri pangan
2. Industri tekstil
3. Industri barang-barang dan kulit
4. Industri pengolahan kayu
5. Industri kertas
6. Industri kimia dan farmasi
7. Industri pengolahan karet
8. Industri bahan-bahan galian bukan logam
9. Industri logam

NAMA           :
·         ERIE ANGGRAENI                                     22211455
·         NUR AZIZAH                                               25211294
·         NURMA CHOMARIAH NINGTIAS        25211363
·         RAMADANI TRI PERMATASARI         25211820

KELAS          : 1EB08

Senin, 12 Maret 2012

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu ataupun kepada organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang paling mendasar dari berbagai sistem ekonomi yang ada terletak pada bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Ada sistem yang memperbolehkan seorang individu memiliki semua faktor produksi tetapi ada juga sistem yang tidak memperbolehkan hal ini sehingga semua faktor produksi di pegang oleh pemerintah.
Secara umum ada tiga macam sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :

1.      Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme)
Di dalam sistem ini setiap orang diberi kebebasan unutk melaksanakan kegiatan perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual dan membeli barang yang mereka inginkan serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor produksi. Semua orang bebas bersaing untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, sebagai akibatnya barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran dan permintaan pasar. Beberapa ciri-ciri sistem ekonomi pasar, antara lain :
a.     Penjaminan atas hak milik perseorangan/swasta
b.    Kebebasan penuh dalam berusaha
c.     Motif mementingkan diri sendiri
d.    Terjadinya persaingan bebas
e.     Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
f.      Peranan pemerintah terbatas

2.      Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme)
Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Adapun beberapa ciri-ciri sistem ekonomi sosialis, yaitu :
Semua faktor produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikkan individu dan   swasta tidak diakui.
Negara sepenuhnya mengatur kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi, dan distribusi.
Output dibagikan merata kepada masyarakat.
Semua permasalahan perekonomian yang timbul dipecahkan oleh pemerintah pusat.

3.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini timbul sebagai akibat dari kegagalan sistem ekonomi pasar yang terlalu ketat, demikian juga halnya dengan sistem ekonomi terencana, tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat sehingga muncullah sistem ekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi campuran, persoalan perekonomian yang timbul sebagian dipecahkan melalui mekanisme pasar dan sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat. Beberapa ciri sistem ekonomi campuran, diantaranya :
Hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari pemerintah.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Kebebasan bagi individu unutk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Sistem perekonomian Indonesia mengarah kepada suatu bentuk baru yang disebut sistem ekonomi Pancasila sesuai dengan falsafah dan pandangan hidupnya Pancasila, ciri-cirinya sebagai berikut :

·        Pemilihan barang konsumsi bekas terkendali
·        Pemilihan faktor produksi negara, swasta, dan koperasi
·        Mekanisme pembentukan harga barang pasar terkendali
·        Pengambilan keputusan desentralisasi, musyawarah untuk mufakat
·        Insentif material dan moral

Sistem perekonomian Indonesia diatur dan diarahkan oleh Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pasal 33, dan Garis-garis Besar Haluan Negara. Dalam demokrasi harus dihindarkan ciri-ciri negatif, sebagai berikut :
v     Sistem free fight liberalism (persaingan bebas)
v     Sistem etatisme (negara dan aparatur ekonomi negara bersifat dominan)
v     Monopoli (pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok)


Segi Positif :
Indonesia memiliki dasar Negara yaitu pancasila dan pedoman yaitu UUD yang baik, jadi apabila system perekonomian dijalankan dengan mengikuti pedoman tersebut, maka Indonesia akan memiliki system perekonomian yang baik dan akan membantu mensejahterakan rakyat bangsa Indonesia itu sendiri.
Segi Negative:
Banyak oknum-oknum yang salah mengartikan pedoman system perekonomian yang telah dibuat. Sehingga system perekonomian Indonesia tidak berjalan lancar dan semestinya. Dan pedoman system perekonomian yang salah diartikan itu hanya akan mensejahterakan para oknum tersebut bukan rakyat Indonesia.




http://permatasar.blogspot.com/2012/03/sistem-perekonomian-indonesia.html