Kata
Pengantar
Puji
Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya
penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya
penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan
pengetahuan yang kami
peroleh dari beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orang yang
membaca dapat memahami tentang management dan organisasi.
Akhirnya,
kami menyadari bahwa penulisan
paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penerbitan paper ini di masa mendatang.
Depok, Oktober 2012
BAB 3
MANAGEMENT DAN ORGANISASI
Manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya
untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang
berbeda tantang manajemen, berikut pengertian
Dengan demikian sebenernya
manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan
selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada
dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat
dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat
beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1. George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing,
actuating, dan controlling.
2. Harold Kontz dan
Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning,
organizing, staffing, directing, danconrtolling.
3. Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning,
organizing, commanding, coordinating dan
controlling.
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang
telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang
sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam
rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan
yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai
petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
-
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
-
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
-
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
-
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai
sasaran.
-
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus
dilakukan.
-
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang
digunakan
untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning yang efektif harus
memenuhi 5 W 1 H:
- What
: apa tujuan yang hendak dicapai
- Why : mengapa hal tersebut perlu
dilakukan.
- Where
: dimana hal tersebut akan
dilakukan.
- When : kapan hal tersebut akan
dilakukan
- Who
: bagaimana cara melakukannya
Fungsi perencanaan bermanfaat
untuk hal-hal berikut:
a.
Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.
Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.
Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.
Memudahkan pengawasan.
e.
Mendorong orang memberikan prestasi.
3. Pelaksanaan
(Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau
implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating
merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang
mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Actuating adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
Leadership
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus
sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4. Pengawasan
(Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya,
karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat
apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah
untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan
kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling
tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
·
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
·
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
·
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan
dan efesiensi kerja.
Proses Manajemen:
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasimetode untuk mencapai tujuan
tersebut.
·
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran.
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan
manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitasmanajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut
kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternativedisebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesioanal:
1.
Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2.
Berpandang jauh kedepan.
3.
Berwawasan luas.
4.
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan manajemen yang
dibutuhkan:
·
Menurut Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (
Humanity skill)
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
·
Menurut ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
2. Organisasi:
Pengorganisasian
(Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur
dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni
sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang,
dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa
pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
·
Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara
dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
·
Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur
dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
·
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu.
·
James D Mooney
Organization is the form of
every human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
·
Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization
as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi
dan misi yang sama.
·
Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people,
arranged into groups, working together to achieve some common
objectives).
Fungsi pengorganisasian:
a.
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b. Pembagian tugas kegiatan
perusahaan kepada kelompok yang telah
ditetapkan.
c.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Selain mempunyai fungsi,
pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a. Kemudahan dalam pelaksanaan
tugas.
b. Kemudahan pimpinan dalam
melakukan pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan
orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan
tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi:
a.
Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.
Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
c.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d.
Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk Organisasi:
a. Organisasi Garis : diciptakan
oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal
satu komando. Satu wewenang yang
turun langsung dari pempin
kebawahan, mulai dari manajer puncak
langsung ke mandor, bawahan
bertanggung jawab langsung pada atasan.
b. Organisasi Garis dan Staf :
diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi
yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi garis seperti adanya
pengawasan secara langsung, serta
mengambil kelebihan-kelebihan
dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi kerja.
c. Organisasi Fungsional :
diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan
gabungan dari bentuk organisasi
fungsional dan organisasi garis
dan staf.
Prinsip-Prinsip Organisasi:
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli,
salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam
bukunya “Organization of Canadian Government
Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1) Organisasi
Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip
Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus
ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai
pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
3) Prinsip
Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya
menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip
Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai
kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan
pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus
dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,
wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan,
melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta
persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip
Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya
setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip
Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk
mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan
tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang
didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip
Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan
atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.
Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar
suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks
rentang pengendaliannya.
8) Prinsip
Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam
suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya,
kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip
Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip
Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan
organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip
Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa
melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip
Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun
bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi
mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan
oleh pemimpin organisasi tersebut.
Sebab keberhasilan dan
kegagalan Organisasi:
Keberhasilan atau kegagalan
organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan
dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan
dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut
yang bersifat negatif.
Sumber:
- buku ekonomi SMA: terbitan
piranti dan erlangga’
-
www.google.com/search
-http://mudaandikameiza.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar