Senin, 06 Juli 2015

TUGAS SOFTSKILL 2 (Akuntansi Internasional)

Nama : Nur Azizah
NPM : 25211294
Kelas : 4EB13
Akuntansi Internasional (Softskill) 2

  Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang Accrual Basis dan Going Concern
          Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritaspajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaanorganisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.
          Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini – yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya – mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

a.     Accrual Basis
          PSAK1 mensyaratkan bahwa suatu entitas dalam menyusun laporan keuangannya, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan dasar akrual akuntansi.

Materialitas dan Agregasi
          PSAK 1 mengatur bahwa masing-masing unsur material diungkapkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Suatu informasi disebut material jika informasi tersebut dihapuskan atau disajikan secara tidak tepat, maka keputusan ekonomi pengguna berdasarkan laporan keuangan itu akan terpengaruh. Materialitas bergantung pada besaran dan sifat penghapusan atau penyajian yang tidak tepat, yang dipertimbangkan menurut kondisi yang ada. Besaran atau sifat suatu unsur, atau gabungan keduanya, dapat menjadi faktor penentu.
1.    PSAK 1 juga mengatur bahwa unsur-unsur tidak material harus digabungkan dengan unsur lain yang sejenis dan tidak perlu disajikan secara terpisah.
2.    Penerapan konsep materialitas juga berarti bahwa persyaratan pengungkapan dalam SAK tidak perlu dipenuhi jika informasi yang dihasilkan tidak maerial.
Saling Hapus
PSAK1 mengatur bahwa aset dan liabilitas, serta pendapatan dan beban tidak boleh saling hapus kecuali bila disyaratkan atau diijinkan oleh SAK lain karena saling hapus dapat mempengaruhi pemahaman pengguna laporan keuangan.
Dalam konteks ini, aset yang dilaporkan sebesar nilai setelah dikurangi penyisihan (misalnya penyisihan pitang ragu-ragu) tidak termasuk saling hapus.

Frekuensi Pelaporan
          Kebermanfaatan laporan keuangan akan berkurang bila laporan keuangan itu tidak diberikan kepada pengguna secara tepat waktu. PSAK1 mensyaratkan bahwa laporan keuangan disajikan paling sedikit satu tahun sekali.
Apabila tanggal pelaporan berubah, PSAK 1 mensyaratkan bahwa entitas mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a.    alasan menggunakan periode yang lebih atau kurang darpi satu tahun kalender
b.    fakta bahwa informasi komparatif laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas, dan catatan terkait tidak seluruhnya dapat dibandingkan

Informasi Komparatif
          PSAK 1 mengatur bahwa informasi komparatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh informasi angka dalam laporan keuangan kecuali bila tidak diperbolehkan atau dipersyaratkan oleh SAK lain. Informasi komparatif diuangkapkan dalam informasi naratif dan deskriptif bila relevan untuk pemahaman laporan keuangan untuk periode berjalan.
          Bila ada perubahan penyajian laporan keuangan, informasi komparatif umumnya disesuaikan atau diklasifikasikan ulang agar sesuai dengan penyajian periode berjalan. Fakta ini juga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Konsistensi Penyajian
          PSAK 1 mengatur bahwa penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antarperiode harus konsisten.
PSAK 1 memperbolehkan penyajian dan klasifikasi untuk diubah apabila perubahan tersebut:
a.    menghasilkan penyajian yang lebi tepat
b.    disyaratkan oleh SAK atau interpretasi

b.    Going Concern
          Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK Revisi 2007), terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu:
1.      Dapat dipahami
2.     Relevan
3.     Keandalan
4.     Dapat diperbandingkan
Sedangkan asumsi dasar yang terdapat pada laporan keuangan adalah asumsi dasar akrual (accrual basis) dan kelangsungan usaha (going concern).
Asumsi going concern adalah salah satu asumsi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan suatu perusahaan. Asumsi ini mengharuskan perusahaan secara operasional dan keuangan memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya atau going concern.
Kemampuan mempertahankan kelangsungan hidup adalah syarat suatu laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, yaitu dasar pencatatan transaksi yang dilakukan pada saat terjadinya, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau diberikan.
          Komite Standar Profesional Akuntan Publik di Indonesia menerbitkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) No. 30 tentang “Laporan Auditor Independen tentang Dampak Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup Entitas”. IPSA tersebut menganggap auditor perlu untuk mempertimbangkan tiga hal, yaitu:
(1) Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut (jika ada) terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
(2) Pengungkapan peristiwa kemudian yang mungkin timbul sebagai akibat kondisi ekonomi tersebut.
(3) Modifikasi laporan audit bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi tersebut berdampak terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK Revisi 2007) mengatur mengenai masalah kelangsungan usaha bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan. Berikut pedoman dalam PSAK 01 (Revisi 2007) tentang pengungkapan kebijakan akuntansi, pada paragraf 17 dan paragraf 18:
17 Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. apabila laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha maka kenyataan tersebut harus diungkapkan bersama dengan dasar lain yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta alasan mengapa asumsi kelangsungan usaha perusahaan tidak dapat digunakan.
18 Manajemen bertanggung jawab untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan. Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan, manajemen memperhatikan semua informasi masa depan yang relevan paling sedikit untuk jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca. Tingkat pertimbangan tergantung pada kasus demi kasus. Apabila selama ini perusahaan menghasilkan laba dan mempunyai akses ke sumber pembiayaan maka asumsi kelangsungan usaha mungkin dapat disimpulkan tanpa melalui analisis rinci. Dalam kasus lain, manajemen perlu memperhatikan faktor yang mempengaruhi profitabilitas masa kini maupun masa yang akan datang, jadual pembayaran utang dan sumber potensial pembiayaan pengganti sebelum dapat menyimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan.
Di dalam PSA No. 30. Paragraf 06, SPAP memberikan contoh kondisi dan peristiwa yang mengindikasikan ketidakpastian going concern suatu entitas, sebagai berikut:
1.      Trend negatif - sebagai contoh, kerugian operasi yang berulangkali terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, ratio keuangan penting yang jelek.
2.      Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan – sebagai contoh, kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian serupa, penunggakan pembayaran dividen, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa, rektrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru, atau penjualan sebagian besar aktiva.
3.      Masalah intern - sebagai contoh, pemogokan kerja atau kesulitan hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atas sukses projek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, kebutuhan untuk secara signifikan memperbaiki operasi.
4.      Masalah luar yang telah terjadi - sebagai contoh, pengaduan gugatan pengadilan, keluarnya undang-undang, atau masalah-masalah lain yang kemungkinan membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi; kehilangan franchise, lisensi atau paten penting; kehilangan pelanggan atau pemasok utama; kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan,yang tidak diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan yang tidak memadai.

2. Laporan Keuangan Menurut PSAK dan IFRS
a. Laporan Keuangan Menurut PSAK
DSAK-IAI mengeluarkan PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009) berlaku efektif 1 Januari 2011 dan membawa banyak perubahan pada wajah laporan keuangan perusahaan di Indonesia. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan.
Secara khusus, PSAK 1 mengatur:
1.      pertimbangan menyeluruh untuk penyajian laporan keuangan
2.      penduan tentang struktur laporan keuangan
3.       persyaratan minimum untuk isi laporan keuangan

PSAK 1 dapat diterapkan untuk semua laporan keuangan tujuan umum (general purposes financial statements) yang disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Namun PSAK 1 tidak berlaku bagi entitas yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan berbasis syariah yang merujuk kepada PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Dengan demikian, PSAK 1 dapat diterapkan untuk laporan keuangan semua entitas usaha baik individu maupun grup dalam bentuk laporan keuangan tahunan, namun tidak untuk laporan keuangan interim yang diatur dalam PSAK 3 Laporan Keuangan Interim.
Pernyataan ini menetetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) yang selanjutnya disebut “laporan keuangan” agar dapat dibandinkan baik dengan laporan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan in mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Entitas menerapkan pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan standar akuntans keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah. PSAK lainya mengatur persyaratan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi tertentu dan peristiwa lain.
Pernyataan ini tidak diterapkan bagi struktur dan isi laporan keuangan interim ringkas yang disusun sesuai dengan PSAK 3: Laporan keuangan Interim. Pernyataan ini berlaku bagi seluruh entitas, termasuk entitas yang menyajikan laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri sebagaimana diatur dalam PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorientasi laba, termasuk entitas bisnis sektor publik. JIka entitas tidak berorientasi laba menerapkan pernyataan ini, maka entitas tersebut mungkin perlu menyesuaikan deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuagnan dan istilah laporan keuangan itu sendiri.
hal yang sama, entitas yang tidak memiliki ekuitas sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (misalnya reksa dana) dan entitas yang modalnya bukanekuitas (misalnya koperasi)mungkin perlu mengadaptasi penyajian laporan keuangan kepentingan peserta atau pemegang unit.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari suatu entitas yang bermanfaat bagi beragam pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi.
PSAK 1 mnegatur bahwa laporan keuangan harus mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
a.       Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
b.      Laporan laba rugi komprehensif
c.         Laporan perubahan ekuitas
d.       Laporan arus kas
e.       Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting danpenjelasan lain
f.        Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restropektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan.
Selain komponen tersebut di atas entitas juga dianjurkan untuk menyajikan laporan tambahan di luar laporan keuangan, misalnya tentang laporan lingkungan dan laporan nilai tambah (value added statement) jika manajamen meyakini bahwa informasi tambahan tersebut akan membantu pengguna dalam membuat keputusan ekonomi. Laporan tambahan tersebut disajikan di luar laporan keuangan.
PSAK 1 menetapkan karakteristik umum penyajian laporan keuangan sebagai berikut:
a.     Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap persyaratan standar akuntansi keuangan
b.     Kelangsungan usaha
c.      Dasar akrual akuntansi
d.     Materialitas dan agregasi
e.      Saling hapus (offsetting)
f.       Frekuensi pelaporan
g.     Informasi komparatif
h.     Konsistensi penyajian

b.        Laporan Keuangan Menurut IFRS
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). 
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.
Pada tahun 2012, pencatatan keuangan di Indonesia akan berdasarkan pada International Finance Reporting Standard (IFRS). IFRS merupakan standar pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Boards (IASB), sebuah lembaga internasional yang bertujuan untuk mengembangkan suatu standar akuntansi yang tinggi, dapat dimengerti, diterapkan, dan diterima secara internasional.
Saat ini IFRS telah digunakan lebih dari 100 negara, berlaku untuk semua negara di Uni Eropa pada tahun 2005. Brasil, Kanada dan India telah mengumumkan kewajiban untuk menggunakan IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara tersebut. Pada tahun 2011 diperkirakan semua negara besar sudah mengadopsi IFRS dengan berbagai variasinya, China dan Jepang secara substansi akan menyesuaiakan dengan IFRS dan perusahaan go public di Amerika Serikat akan mempunyai pilihan apakan menggunakan IFRS atau US GAAP.
Beberapa Perbedaan PSAK dan IFRS adalah sebagai berikut:
PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja; Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis tetap dipergunakan; IFRS ada kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar; IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis; Pada IFRS ada perubahan istilah dan komponen laporan keuangan.
Kerangka Kerja IFRS
Kerangka kerja guna Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan untuk menyampaikan  prinsip-prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework  project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep- konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk. Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.

Konsep Dasar Standar Akuntansi Keuangan
1.     Tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporam keuangan  pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan tersebut sesuai dengan IFRS (sebagai contoh 31 Desember 2006).
2.     Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan adalah 31 Desember 2006). Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait dengan hal-hal berikut:
1.     Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi.
2.     Nilai wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
3.     Employee benefits.
4.     Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, muhibah (goodwill), dan penyesuaian nilai wajar.
5.     Instrumen keuangan, termasuk akuntansi lindung nilai (hedging).

Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut SAK  sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah:
1.     Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.
2.     Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk Pajak, Bank.
3.     Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai  pertimbangan.
4.     Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
5.     Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6.     Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas), (substance over form).
7.     Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8.     Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9.     Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan.
10.   Pemakai Laporan Keuangan.


http://shintaardilawati.blogspot.com/2014/06/perbandingan-antara-ifrs-dan-psak.html

TUGAS SOFTSKILL 1 (Akuntansi Internasional)


Nama : Nur Azizah
NPM : 25211294
Kelas : 4EB13
Akuntansi Internasional (Softskill) 1

Akuntansi Internasional dipandang dari sudut pandang sejarah dan sudut pandang kontemporer

a.       Sudut Pandang Sejarah
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:

1.      Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.

2.      Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.

3.      Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia“ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

b.      Sudut Pandang Kontemporer
Terdapat sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi seiring kemajuan teknologi informasi. Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-factor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan pengendaliaan modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait, telah diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis internasional dapat ditekan. Kemajuan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi.

Pertumbuhan dan penyebaran operasi multinasional
Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negri dengan membentuk fasilitas yang dimiliki seutuhnya. Operasi yang dilakukan diluar negeri membuat manajer keuangan dan seorang akuntan memiliki resiko barupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan masih berada dalam satu wilayah perusahaan.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara lain karena prinsi-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh social ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat juga perbedaan kurs nilai mata uang yang digunakan dalam pelaporan. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh apa saja yang mempengaruhi pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami perubahan yang terjadi misalnya nilai tukar atau inflasi merupakan hal yang sangat penting.
Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu Negara.


Inovasi keuangan
Manajemen resiko telah menjadi istilah begitu popular dalam lingkungan perusahaan. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, vollatilitas dalam harga komunitas, valuta asing kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa pada saat ini. Berdasarkan kondisi keuangan saat ini manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil dari strategi yang diterapkan atau dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinakan pergeseran resiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur resiko antar pihak dapat dialihkan dan sekarang berada di pihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada di Negara lain.

Kompetisi global
Factor yang menyebabkan pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kenrja suatu pihak suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.

Merger dan akuisisi lintas batas Negara
Merger merupakan istilah untuk sinergi operasi atau skala ekonomi akuntansi yang memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini merupakan angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang memberikan tawaran atas target asing adalah sejauh apa faktor earning yang dapat dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.

Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industry, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger yang dilakukan ternyata lintas batas, maka perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A di Negara A diperbolehkan untuk menempatkan goodwill yang dibeli langsung sebagai cadangan sedangkan perusahaan B di Negara B harus mengamortisasi goodwill yang dibeli ke dalam laba,maka perusahaan A mungkin akn memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika sedang mencoba untuk mengakuisisi suatu target perusahaan.

Internasionalisasi pasar modal
Faktor lain yang turut menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional adalah dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regular, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal di seluruh dunia. Pasar modal dunia melaporkan bahwa perusahaan domestic mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar modal dan menurun di beberapa pasar lainnya selama masa-masa decade sekarang ini yang diantaranya disebabkan oleh merger dan akuisisi yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham yang dilakukan beberapa perushaan terkait.

Ekonomi Amerika dan Eropa Barat
·         Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990 pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdaganag saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik ynag mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.

·         Eropa Barat 
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut mengumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa continental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Persaingan yang intensif di kalangan bursa efek Eropa memicu timbulnya perkembanagn suatu budaya ekuitas, yang kemudian menjadi lebih berorientasi ke investor untuk meningkatkan kredibilitas dan menarik pencatatan saham baru. Banyak regulator efek dan bursa efek Eropa telah melaksanakan aturan pasar lebih ketat dan memperkuat upaya penegakan aturan. Meski demikian, persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit saham. Meski selama tahun 1990-an perusahaan di Eropa Kontinental telah memulai corporate gavernance untuk menarik modal baru dan minat investor, namun banyak perusahaan termasuk diantaranya perusahaan terbesar didunia, masih tertinggal jah pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika Utara.

Pencatatan dan penerbitan saham lintas batas Negara
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas negara yang terjadi di pasar baru Eropa, menunjukkan bukti bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan pelanggan.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan dan karakter kelembagaan yang berbeda saat diperlakukan saat ini. Pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan juga diperlukan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda juga perlu untuk dipahami.



KASUS
Kasus 1-1      E-centives, Inc.-Memperoleh Modal di Swiss
Pada tanggal 3 oktober 2000, E-centives, yang di dirikan di Amerika Serikat, melakukan penawaran saham perdana di Pasar Baru Bursa Efek Swiss. Perusahaan memperoleh kurang lebih US$40. Bulletin penawaran E-centive menyatakan bahwa tidak ada penawaran atas penjualan saham biasa perusahaan yang akan dilakukan di Amerika Serikat setelah penawaran.
PASAR BARU DAN BURSA EFEK SWISS
 Bursa efek Swiss meluncurkan Pasar Baru pada tahun 1999. Pasar Baru dirancang guna memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan yang sedang tumbuh cepat dari Swiss dan luar negri. Pasar tersebut memberikan perusahaan cara yang lebih sederhana untuk memasuki pasar modal di Swiss. Ketentuan pencatatan sahan di Pasar Baru cukup sederhana. Sebagai contoh, perusahaan harus memiliki catatan operasi selama 12 bulan, pencatatan saham perdana harus merupakan kendali modal dan untuk mamasitikan likuiditas pasar, sebuah bank harus setuju untuk menciptakan pasar atas saham tersebut.
E-centives
E-centives, Inc., merupakan sebuah perusahaan infrastruktur pemasaran secara langsung atau online yang terkemuka. Perusahaan menawarkan sistem dak teknologi yang memungkinkan kalangan bisnis untuk membangn database yang besar dan penuh isi akan profil dan minat konsumen. Sebagai gantinya, pelanggan menerima jasa yang disesuaikan dengan pribadinya secara gratis berupa penawaran promosi sesuia dengan minat masing-masing. Pada saat penawaran public, E-sentives memiliki lebih dari 4,4 juta online E-sentives untuk para angotanya. Perusahaan tidak membebankan biaya jasa kepada anggotanya. Sebaliknya, perusahaan memperoleh pendapatan utamanya dari para pemasar barang-barang pemasarannya dikirim kepada kelompok anggota E-sentives yang menjadi sasaran. Saat E-centives menerjemahkan lebih dari 1000 orang dimarkas besarnya di Bethesda, Maryland, dan sejumlah kantor di Redwood City, New York dan Lost Angles.
Pada tanggal penawaran, perusahaan tidak terlalu banyak memperoleh pendapatn dan belum meraih keuntungan pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 januari 1999 adalah US$740.000, dengan rugi sebesar US$16.000.000, pada tanggal 30 juni 2000, perusahaan memiliki akumulasi deficit sekitar US$39.000.000. strategi pertumbuhan E-centives adalah berkembang secara internasional. Hingga hari ini, perusahaan memfokuskan diri untuk meraih kesempatan di Amerika Serikat E-centives bermaksud untuk meluaskan usaha di Eropa dan Negara-negara lainnya. Perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan untuk berekspansi ke Swiss, Inggris, dan Jerman.
DIMINTA
1.   Mengacu pada tampilan 1-9, factor manakan yang relavan dalam memilih pasar luar negri untuk melakukan pencatatan atau memperoleh modal. Factor manakah yang mungkin relevan terhadap keputusan E-sentives untuk meraih modal dan melakukan pencatatan di pasar baru bursa efek Swiss?
2.   Mengapa anda yakin bahwa E-centives memilih untuk tidak melakukan pengumpulan ekuitas public di Amerika Serikat ? apa saja kelemahan potensial terkait dengan keputusan E-centives untuk tidak mengumpulkan modal di pasar public AS ?
3.   Apa saja keuntungan dan kerugian bagi E-centives dalam menggunakan GAAP AS ?
4.   Haruskan SWX bursa efek Swiss meminta E-centives untuk menyusun laporan keuangannya dengan menggunakan standar akuntansi Swiss?
5.   Pelajari lebih lanjut mengenai pasar baru dalam situs web SWX bursa efek Swiss (http://www.swx.com). Apa saja ketentuan pelaporan keuangan dari pasar baru ? apakah E-centives terlihat mampu memenuhi profil tipikal pasar baru?
Jawab :
1.   Mengacu pada tampilan 1-9, factor-faktor yang relevan dalam memilih pasar luar negeri untuk melakukan pencatatan atau pasar modal antara lain :
·           Sejauh mana minat terhadap perusahaan, ditunjukan oleh jumlah partisipasi analis keuangan dan investor dalam sebuah pasar.
·           Tingkat aktivitas perdagangan pada bursa efek.
·           Kemudahan untuk meningkatkan jumlah modal. Beberapa wilayah yurisdiksi memiliki daftar yang rumit atau ketentuan pelaporan yang berlaku mungkin sulit atau tidak mungkin dipenuhi oleh perusahaan yang lebih kecil.
·           Ketersediaan modal di suatu pasar.
·           Reputasi Bursa Efek.
·           Sejauh mana keinginan perusahaan untuk meningkatkan profil dan menciptakan identitas mereknya di pasar tertentu.
·           Seberapa jauh lingkungan regulasi dan bahasa suatu pasar mirip dengan yang ada di pasar atau negara asal perusahaan.
·           Seberapa jauh investor institusional menghadapi pembatasan wajib atau yang sukarela terhadap proporsi portofolio investasi mereka yang dapat mereka miliki dalam bentuk surat berharga.
·           Apakah sifat dan kegiatan investor di pasar tersebut ?
·           Bagaimana kemungkinan suatu perusahaan akan diharuskan untuk mencatatkan sahamnya di pasar lokal sehingga dapat melakukan merger atau akuisisi di suatu negara tertentu?
·           Apakah terdapat kebutuhan bagi saham yang dicatatkan pada pasar lokal untuk digunakan dalam program opsi saham karyawan?
2.    E – Centives tidak akan memilih untuk mengumpulkan ekuitas public di Amerika Serikat. Ekonomi Amerika Serikat dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal ini kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestic, nilai perdagangan saham asing, jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Ketetapa peraturan permodalan Amerika Serikat terlalu dirasa terlalu memberatkan. Bahkan Dewan Keuanga Federal Pemerintah ( Federal Reserve Boards of Governors ) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat mengklaim bahwa Amerika Serikat akan kehilangn pengaruhnya di pasar modal dunia keculi jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya. E-Centives merupakan perusahaan yang belum memiliki permodalan dan skala yang sesuai dengan persyaratan Amerika Serikat. E – Centives belum meraih keuntungan dimana E-Centives pernah menderita kerugian sebesar US$ US$16 juta dan pendapatan hanya sebesar US$ 740.000. Hal ini menggambarkan bahwa jika E – Centives melakukan pengumpulan ekuitas dipasar Amerika Serikat, maka ia akan mengalami beberapa kesulitan terkait peraturan permodalan dan skala perusahaan. Selain itu, Jika E- centive melakukan pengumpulan ekuitas public di Amerika Serikat, maka ia harus mengubah ketetapan pelaporannya menjadi GAAP AS . Sebab, setiap perusahaan yang melakukan pengmpulan ekuitas dipasar Amerika Serikat maka harus bersedia mengganti standart pelaporan keuangnnya sesuai dengan yang diterapkan Amerika Serikat. Hal – hal tersebut dapat menjadi kelemahan potensial apabila E-Centives mengumpulkan ekuitasnya dipasar modal Amerika Serikat.
3.    Kelebihan GAAP AS :
·         Disajikan dengan jujur
·          Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit.
·          Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan
·          Membantu pengguna memprediksi hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan.
·          Netral
·          Dapat diferivikasi
Kelemahan GAAP AS:
·         Kurang Fleksibel
·         Berfokus pada prinsip – prinsip umum sehingga kurang efisien bagi perusahaan – perusahaan menengah sepert E- entives.
·          Standar laporan susah untuk dipahami.
4.    SWX bursa efek Swiss menerapkan ketentuan pelaporan keuangan yang diterapkan Negara Swiss yaitu dengan menggunakan IFRS. Perusahaan yang mengumpulkan modal di bursa efek swiss harus telah menerapkan standar pelaporan IFRS sebagai standar pelaporan universal yang banyak diterapkan Negara – Negara lain. Jadi, untuk dapat memasuki bursa efek Swiss, E- Centives juga harus menerapkan standar pelaporan Negara Swiss.
5.    Ketentuan Laporan Keungan :
tradisi akuntansi di Swiss memberikan informasi untuk keperluan kreditor dan otoritor. Meskipun pertumbuhan pasar sekuritas Swiss berkembang, dan banyak perusahaan besar swiss mencari modal di pasar keuangan internasional. Akibatnya pertumbuhan perusahaan besar membuat pengungkapan informasi semakin ektensive dan konsisten dengan praktek yang diterima secara internasional. Kerahasiaan Swiss dikenal didunia, tentu saja akuntansi swiss diantara konservatif dan kerahasiaan di Eropa dan di dunia sekarang. Seperti di Jerman praktek akuntansi swiss didominasi oleh hukum perusahaan dan peraturan perpajakan. Hukum perusahaan juga telah diubah sesuai dengan EU Fourth and Seventh Directives dan sebuah badan standar akuntansi juga telah didirikan  untuk membuat pelaporan akuntansi untuk perusahaan swiss.
Hukum komersial swiss yang ada sekarang memberikan prinsip umum dari praktek pembukuan dan diikuti oleh semua perusahaan sama halnya dengan peraturan khusus untuk perseroan terbatas.Pengidentifikasian atas ketidak puasan ini diangkat dalam proposal untuk reformasi hukum perusahaan pada tahun 1983 tapi didalam pilosofi hukum seharusnyamemberikan prinsip yang umum dan pemikiran yang liberal untuk pelaporan keuangan yang disajikan. Tradisi Swiss yang kuat tentang demokrasi konservatisme bawaan dari negara swiss, tidak mengejutkan bahwa reformasi yang diusulkan tersebut memerlukan waktu yang lama untuk di implementasikan. Hukum baru yang lebih objektif disetujui pada tahun 1992, termasuk peningkatan pengungkapan informasi kepada investor dan perlindungan para pemegang saham.
Selama reformasi hukum perusahaan profesi akuntansi dinaikkan dan dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi, yang sebagaian besar di inspirasikan oleh model FASB di Amerika. Pada 1984 melalui inisiatif dari Swiss Institute of Certified Accountants, didirikanlah The Foundation fo Accounting and Reporting Recomendation.. IFRS menjadi mandataris bagi perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek mulai tahun 2005. Profil E- Centives menjukan bahwa E-Centives mampu memenuhi tipikal Pasar Baru. E- Centives yang masih tergolong perusahaan dengan permodalan dan pelaporan yang sederhana lebih dapat diterima di Bursa Efek Swiss daripada di Bursa Efek Amerika Serikat.
Komponen laporan keuangan
lengkap terdiri atas :
- Laporan posisi keuangan (neraca)
- Laporan laba rugi komprehensif
- Laporan perubahan ekuitas
- Laporan arus kas
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan posisi keuangan komparatif awal periode dan  penyajian retrospektif terhadap penerapan kebijakan akuntans.

Sumber :